Dinding yang banyak ditempeli dengan post-it, kelompok kecil yang melakukan meeting harian sambil berdiri, atau meeting rutin yang dilakukan setiap dua minggu sekali. Ini adalah beberapa ciri-ciri bahwa suatu kantor mulai menggunakan Scrum. Sebenarnya apa sih Scrum itu?

Scrum sendiri berasal dari istilah di permainan rugby dimana para pemain berkumpul dalam lingkaran untuk memulai kembali permainan. Istilah ini diadopsi ke dunia software development sebagai salah satu framework dalam metodologi agile dalam pengembangan aplikasi.

Framework scrum diciptakan oleh Jeff Sutherland dan Ken Schwaber, di awal tahun 90-an. Jeff dan Ken adalah praktisi di dunia IT, karena itu framework scrum awalnya memang dirancang untuk membantu pengembangan aplikasi, walau akhirnya saat ini scrum bisa diaplikasikan dalam berbagai bidang mulai dari HR hingga kepanitiaan acara RT.

Scrum mulai populer di Indonesia di sekitar tahun 2010, saat itu mulai banyak perusahaan yang tertarik untuk mulai menggunakan scrum dengan harapan bisa membantu mereka menyelesaikan proyek aplikasi lebih cepat dengan kualitas yang lebih baik. Scrum juga sempat mendapat angin saat kampanye pilpres Pak Jokowi menyebut bisa membuat sistem dalam 2 minggu, sontak scrum yang disebut sebagai biang keroknya.

Dalam artikel ini, saya akan coba membahas sedikit saja tentang scrum, hanya sebagai perkenalan saja. Membahas scrum -apalagi agile- secara lengkap sepertinya tidak cukup bahkan bila dibuat beberapa buku, apalagi hanya satu blog post. Karena itu pembahasan kali ini akan sangat-sangat cetek. Apabila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, bisa kontak saya atau tinggalkan komentar di artikel ini.

Scrum vs Waterfall

Apa bedanya scrum dan metode konvensional yang biasa disebut waterfall? Dengan waterfall kita menyelesaikan semua fitur di satu fase sebelum pindah ke fase berikutnya, misalnya kita harus selesai melakukan desain untuk semua halaman sebelum bisa memulai development. Dalam scrum atau agile, kita tidak mengerjakan semua fitur sekaligus, melainkan mengerjakan sebagian-sebagian dulu. Misalnya kita kerjakan bagian pembayaran dulu, ya yang kita buat desainnya, development, dan test hanya fitur yang berhubungan dengan pembayaran saja.

Agile Manifesto & Scrum Values

Dalam menjalankan scrum dengan sukses, perlu adanya kerjasama yang baik antar anggota tim. Semua anggota tim juga perlu memiliki pola pikir dan tata nilai yang sama dalam bekerja. Dalam dunia agile dan scrum, ada beberapa prinsip yang diajarkan yaitu agile manifesto dan scrum values.

Agile manifesto terdiri dari 4 hal yaitu:

Kami menemukan cara yang lebih baik untuk mengembangkan perangkat lunak dengan melakukan dan membantu sesama untuk menggunakannya.

Melalui usaha ini kami telah dapat menghargai:
– Individu dan interaksi lebih dari proses dan sarana perangkat lunak
– Perangkat lunak yang bekerja lebih dari dokumentasi yang menyeluruh
– Kolaborasi dengan klien lebih dari negosiasi kontrak
-Tanggap terhadap perubahan lebih dari mengikuti rencana

Demikian, walaupun kami menghargai hal di sisi kanan, kami lebih menghargai hal di sisi kiri.

Kent Beck, dkk (https://agilemanifesto.org/iso/id/manifesto.html)

Sedangkan tata nilai scrum terdiri atas 5 hal yaitu Courage, Commitment, Focus, Opennes, dan Respect.

Elemen di Dalam Scrum

Scrum adalah sebuah framework, artinya scrum menyediakan elemen-elemen dan tuntunan yang bisa diikuti, namun boleh juga tidak.

Scrum dilakukan dalam suatu batasan waktu yang disebut sprint. Di dalam sebuah sprint sebuah tim scrum yang terdiri dari development team, product owner, dan scrum master bekerja bersama-sama untuk menyelesaikan sprint backlog yang telah diplih dari product backlog yang tersedia. Di dalam sebuah sprint, scrum team bertemu beberapa kali yaitu di awal sprint pada acara sprint planning, setiap hari di dalam sprint untuk daily stand-up atau disebut juga daily scrum, dan di akhir sprint untuk melakukan demo pada sprint review dan refleksi pada sprint retrospective.

Sprint

Sprint adalah kerangka waktu kerja dalam scrum. Analoginya seperti shift dalam bekerja, ada shift yang 8 jam, ada yang 12 jam, ada shift pagi, ada shift malam, mirip seperti itu. Sprint lama bervariasi, bisa satu minggu, satu bulan, bahkan dua bulan. Di dalam sprint, tim scrum melakukan event scrum dan bekerja untuk menyelesaikan backlog.

Role: Scrum Master

Scrum master adalah orang yang bertanggung jawab memastikan scrum berjalan dengan baik. Selain itu dia juga bertanggungjawab untuk membuat tim bisa bekerja optimal dengan cara menghilangkan halangan atau gangguan yang dihadapi tim. Kalau di tim sepak bola, scrum master ini seperti kapten tim.

Role: Product Owner

Product owner adalah perwakilan bisnis di dalam scrum tim. Product owner jumlahnya satu orang. Dia bertanggung jawab atas backlog yang akan dikerjakan tim.

Role: Development Team

Development team adalah orang-orang yang mengerjakan pekerjaan untuk menyelesaikan backlog. Di dalam tim yang mengerjakan software development, development team bisa terdiri atas programmer, tester, dan designer. Dalam scrum tidak membeda-bedakan peranan, jadi bisa saja walaupun jabatannya programmer tapi bantu testing dan design juga, kalau mau.

Artifact: Product Backlog

Product backlog adalah kumpulan dari hal-hal yang akan dikerjakan. Biasanya berupa urutan fitur yang sudah diprioritaskan. Product backlog disusun oleh product owner dan berisi detail-detail yang dibutuhkan untuk membuat suatu fitur, contohnya judul, deskripsi, wireframe, dan kriteria penerimaan (acceptance criteria).

Ceremony: Sprint Planning

Sprint planning adalah event dimana seluruh tim scrum berkumpul dan memutuskan apa yang akan dilakukan dalam suatu sprint. Setelah sprint planning selesai, kita akan memiliki sprint backlog.

Artifact: Sprint Backlog

Sprint backlog adalah sebagian dari product backlog yang sudah dipilih oleh tim untuk dikerjakan pada suatu sprint. Jumlah backlog didalam sprint backlog disesuaikan dengan kemampuan tim untuk mengerjakannya di dalam satu sprint.

Ceremony: Daily Stand-up

Daily stand-up adalah salah satu hal yang menjadi karakteristik scrum. Setiap hari selama 15 menit, tim scrum berkumpul dan membicarakan hal yang mereka kerjakan serta halangan yang mereka hadapi.

Ceremony: Sprint Review

Sprint review adalah kegiatan yang dilakukan di akhir sprint sebagai kesempatan untuk tim scrum menunjukkan hasil kerjanya. Sprint review biasanya berisi demonstrasi aplikasi oleh tim scrum kepada product owner.

Ceremony: Sprint Retrospective

Kalau sprint review membicarakan tentang hasil kerja, sprint retrospective membicarakan tentang proses kerja. Kegiatan ini sangatlah penting karena memberikan kesempatan kepada tim untuk melakukan refleksi dan memikirkan cara untuk membuat proses sprint selanjutnya menjadi lebih baik.

Bonus: Ceremony: Backlog Grooming

Backlog grooming bukanlah kegiatan yang ditulis secara resmi di dalam scrum guide. Namun kegiatan ini banyak dilakukan untuk mempersingkat waktu sprint planning dan membuatnya lebih efisien. Dalam backlog grooming, product owner dan beberapa development team membahas isi backlog dan mematangkannya.



Demikian perkenalan yang amat singkat tentang scrum dan agile. Semoga bisa menjadi perkenalan yang baik dalam perjalanan agile Anda dan perusahaan. Kalau ada pertanyaan, jangan segan-segan untuk kontak saya atau tinggalkan komentar! Salam.

Published On: November 3rd, 2020 / Categories: Agile / Tags: , , , , , /

Berlangganan tulisan terbaru

Notifikasi langsung ke email kamu