Saat sprint retrospective ada salah satu tim yang bertanya “Apakah UI mockup itu wajib ada sebelum kita mengadakan sprint planning?”
Pertanyaan ini muncul karena di sprint terakhir, tim membuang waktu satu minggu untuk menunggu mockup jadi dan di-slicing.
Untuk menjawab pertanyaan ini kita tidak bisa melihat kepada Scrum Guide, karena isi Scrum Guide tidak sedetil itu. Ingat, Scrum hanyalah framework, kerangka kerja, garis besar. Detail pelaksanaan bisa kita sepakati bersama. Pun untuk masalah ini, bisa disepakati bersama di dalam Scrum team.
Pertama-tama perlu dilihat dulu Definition of Ready dari tim, apakah ada disebut harus ada mockup sebelum dianggap ready untuk masuk ke sprint? Bila tidak ada, strictly speaking tidak apa-apa membuat mockup di dalam sprint.
Tapi kembali lagi ya, gunanya mockup itu apa sih? Mockup itu kan untuk membantu user dan developer untuk memahami story dengan memberikan representasi visual, juga agar developer lebih jelas seperti apa bentuk benda yang akan mereka buat.
Kapan mockup diperlukan? Kalau melihat fungsi mockup di atas, berarti mockup itu kita butuhkan dari awal sebelum sprint, karena kemungkinan akan perlu dilihat saat PRD review dengan user, saat backlog grooming, dan saat sprint planning.
Sedetail apa mockup yang diperlukan? Nah ini juga beda-beda untuk setiap tim ya, ada tim yang hanya membuat low fidelity mockup, ada juga yang high fidelity lengkap dengan actionnya. Kalau merujuk kembali kepada fungsi mockup, tingkat detail yang diperlukan bisa jadi berbeda-beda. Misal untuk keperluan validasi kepada user, mungkin low fidelity cukup, namun kalau mau dipakai untuk slicing saat development, akan perlu yang sudah high fidelity.
Jadi apakah mockup harus ada sebelum sprint planning? Silakan disepakati di tim Anda masing-masing.