Akhir-akhir ini ada beberapa calon client yang datang untuk meminta bantuan terkait ERP. Ada produsen gas dari Indonesia yang butuh bantuan dalam training setelah implementasi ERP, ada juga perusahaan real estate dari Filipina yang ingin membuat visualisasi dari data ERP mereka. Kedepannya ERP masih akan menjadi kebutuhan bagi bisnis, terutama dengan semakin majunya teknologi dan semakin maraknya transformasi digital.
Apa itu ERP?
Enterprise Resource Planning atau ERP adalah sistem perangkat lunak yang mengintegrasikan manajemen dari beberapa fungsi bisnis di perusahaan. Biasanya ERP digunakan oleh perusahaan besar yang memiliki proses bisnis yang kompleks serta mengolah data dengan jumlah besar. ERP membantu perusahaan menyelaraskan data antar departement, yang pada akhirnya akan membuat pekerjaan menjadi lebih konsisten dan efisien dari perencanaan sampai realisasi.
Sejarah
Awalnya ERP dimulai di industri manufaktur. Berawal dengan sistem Material Requirement Planning (MRP) yang membantu perencanaan material produksi, sistem ini lalu bertumbuh dengan memasukkan fungsi lain seperti akuntansi, HR, CRM, dll sehingga cakupannya menjadi luas ke seluruh perusahaan dan dinamakan sebagai Enterprise Resource Planning.
Dahulu ERP dipasang di server yang ada di tempat client. Namun dengan pertumbuhan cloud di masa kini, semakin banyak pemain yang mendorong implementasi ERP untuk dilakukan di cloud yang lebih fleksible dan mudah untuk dilakukan.
Pemain Utama
Ada cukup banyak pemain sistem ERP yang ada di pasaran, secara umum bisa kita kelompokkan ke 3 tier:
- Tier 1: Pemain besar yang menangani semua industri dan semua fungsi bisnis. Biasanya dipakai oleh perusahaan multinasional.
- SAP — R/3, ECC/6, S4/HANA
- Oracle — JD Edwards, Ebusiness Suite, Oracle ERP Cloud
- Microsoft — Dynamics 365
- Tier 2: Lebih kecil dari pemain tier 1, biasanya berfokus kepada beberapa industri. Biasanya dipakai oleh perusahaan menengah.
- Epicor — manufacturing, distribution, retail, automotive, dan supply
- Infor — manufacturing, services, dan distribution
- Tier 3: Pemain yang lebih kecil, biasanya menyasar niche market dan dipakai oleh perusahaan kecil.
Modul
Beberapa modul yang biasanya ada di ERP:
- Financial management
- Procurement
- Risk management
- Supply chain management
- Enterprise performance management
- Manufacturing process
- Customer relationship management (CRM)
- Human resources
- Project management
- Analytics
Masalah Yang Bisa Diatasi Dengan ERP
Berikut beberapa contoh masalah bisnis yang bisa dibantu dengan implementasi ERP:
- Data terpisah (silo) – Tidak berjalannya komunikasi antar departemen, menyebabkan terjadinya miskomunikasi dan kesalahan data. C-level tidak bisa mendapatkan gambaran holistik dari performa perusahaan.
- Kurangnya kolaborasi – Karyawan atau tim bekerja sendiri-sendiri, tidak ada komunikasi dan kerjasama. Perpindahan data dilakukan manual dan menghabiskan banyak waktu dan tenaga.
- Kesalahan budget – Sulit melacak budget dan penyerapannya. Adanya perbedaan cara melacak budget antar bagian. Masalah budget sering diketahui terlambat.
- Masalah inventori – Sulit mengelola ribuan barang dan kategori. Data jumlah inventori di gudang tidak sesuai kenyataannya. Sulit menerapkan prinsip FIFO atau LIFO.
- Alur kerja tidak efisien – Terlalu banyak waktu terbuang untuk mendapat approval. Komunikasi antar departemen tidak berjalan.
Singkatnya, ERP dapat membantu perusahaan meningkatkan performa, efisiensi, dan keuntungan.
Anda punya masalah seperti di atas? Mari kita bicara.
Related Articles
Digital Transformation, Management, Tutorial
Business, Digital Transformation